BAB I : 1.1 Latar Belakang
Negara
Kesatuan Republik Indonesia
merupakan negara yang
kaya akan keindahan alam, flora dan fauna serta beraneka
ragam budaya, yang semuanya itu dapat
memberikan devisa yang cukup besar bagi dunia pariwisata. Secara umum pariwisata dipandang
sebagai sektor yang
dapat mendorong dan
meningkatkan kegiatan pembangunan, membuka lapangan usaha baru, membuka
lapangan kerja dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat serta
pendapatan asli daerah, apabila dapat dikelola dan dikembangkan
secara maksimal. Usaha pembangunan di bidang pariwisata bukanlah suatu hal yang
mudah di masa sekarang ini, karena banyaknya kendala akibat adanya dampak dari
krisis multi dimensi, yang akhirakhir
ini melanda Indonesia.
Kondisi ini sangat
mempengaruhi kunjungan wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya
yang dimiliki negara Indonesia (Disparta Kab. Pacitan 2008).
Salah satu potensi
objek wisata pantai yang
terdapat di Kecamatan Donorejo yang sampai saat ini belum banyak dikenal
oleh masyarakat luas adalah Pantai
Srau yang berjarak
± 35 km
dari pusat kota Pacitan,
dengan jalan yang sudah
beraspal halus, dan
dengan adanya transportasi
dari jalan raya
sehingga memudahkan
pengunjung untuk berkunjung
ke objek wisata
tersebut. Pantai Klayar memiliki
daya tarik sendiri yaitu deburan ombak yang menghantam karang dan sesekali
menimbulkan suara seperti
seruling ini adalah
salah satu ciri
khas pantai Klayar, pemandangan
alam yang masih
perawan, gugusan karang-karang yang tersebar disepanjang
pantai dan kegiatan pemancingan ikan atau yang lebih di kenal dengan sebutan
Pancing Samudra
1.2 Tujuan
1.
Untuk mengetahui
Potensi dan daya tarik yang dimiliki Pantai Klayar.
2.
Untuk mengetahui
Strategi Pengembangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan terhadap Objek dan Daya
Tarik Wisata Pantai Klayar.
3.
Untuk mengetahui
Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengembangan Objek dan
Daya Tarik Wisata terhadap Pantai Klayar.
BAB II : Tinjauan
Pustaka
2.1 Pengertian
Pariwisata
Pariwisata
menurut UU Nomor
9 Tahun 1990
secara jelas dan
tegas menyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian
dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara,
untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Unsur yang terpenting dari
kegiatan kepariwisataan adalah tidak bertujuan mencari nafkah, tetapi apabila
di sela-sela kegiatan mencari nafkah itu juga secara khusus dianggap kegiatan
wisata.
Pengertian
pariwisata yang dimaksud
pada dasarnya mengandung
empat
unsur yaitu :
a). Unsur Manusia (Wisatawan)
b). Unsur Kegiatan (perjalanan)
c). Unsur Motivasi (menikmati)
d). Unsur Sasaran (obyek dan daya tarik wisata) (Musanef,
1995:13).
Istilah Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang
terdiri dari dua suku kata yaitu “
pari “ dan
“ wisata “. Pari berarti berulang-ulang, sedangkan
wisata berarti perjalanan atau
berpergian, jadi pariwisata
berarti perjalanan yang dilakukan berulang-ulang atau
berkali-kali. Orang yang
melakukan perjalanan disebut
traveler, sedangkan orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut
tourist (Musanef, 1995:8).
Menurut Oka. A. Yoeti, pariwisata adalah suatu perjalanan
yang dilakukan untuk sementara waktu,
yang diselenggarakan dari suatu tempat
ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha
(bussines) atau mencari nafkah di tempat
yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati
perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam (A.
Yoeti, 1983:109). Dari
berbagai uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah
kegiatan yang sangat
diperlukan dalam masyarakat
untuk menikmati perjalanan dan untuk bertamasya.
2.2
Objek Wisata
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979
menyatakan bahwa objek wisata adalah
perwujudan dari ciptaan
manusia, tata hidup,
seni budaya serta sejarah
bangsa dan tempat
atau keadaan alam
yang mempunyai daya
tarik
untuk dikunjungi wisatawan.Pengertian yang
lain menyebutkan bahwa objek
wisata adalah segala sesuatu yang
menjadi daya tarik
bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah tertentu. (A.
Yoeti, 1983:158). Dari
uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa pengertian objek wisata adalah suatu tempat yang memiliki keindahan
alam atau buatan yang membuat ketertarikan orang untuk mengunjunginya.
Peran alam sebagai sumber daya alam dalam kepariwisataan
adalah sangat besar dan penting. Hal itu dapat dilihat dari klasifikasi jenis
objek dan daya tarik wisata alam menempati
prosentase yang paling
tinggi. Pembangunan kepariwisataan
alam di suatu daerah pada dasarnya di dasarkan pola perencanaan regional dan
kawasan.
2.3
Pengembangan Pariwisata
Kepariwisataan
adalah keseluruhan bagi dunia
usaha dan masyarakat untuk mengatur,
mengurus dan melayani
wisatawan. Karena pariwisata
sebagai gejala tuntunan kebutuhan
manusia yang wajar
mempunyai lingkup pengaruh yang
menyeluruh, maka pengembangan
pariwisata harus merupakan pengembangan berencana secara
menyeluruh, sehingga dapat di peroleh manfaat yang optimal bagi masyarakat,
baik segi ekonomi, sosial dan budaya. Perencanaan tersebut harus
mengintegrasikan pengembangan pariwisata
ke dalam suatu progam pembangunan ekonomi, fisik dan
sosial dari suatu negara.
Pengembangan
pariwisata adalah usaha
yang dilakukan secara
sadar dan berencana untuk
memperbaiki obyek wisata
yang sedang di
pasarkan ataupun yang akan
di pasarkan. Pengembangan
tersebut meliputi perbaikan
obyek dan pelayanan kepada
wisatawan semenjak berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat tujuan hingga
kembali ke tempat semula (A. Yoeti, 1983:56). Sesuai dengan
Intruksi Presiden Nomor
9 Tahun 1969
dikatakan dalam pasal 2, bahwa
tujuan pengembangan kepariwisataan adalah:
a.
Meningkatkan
pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat
pada umumnya, perluasan
kesempatan serta lapangan kerja dan
mendorong kegiatan-kegiatan industri
penunjang dan industri sampingan lainya.
b.
Memperkenalkan dan
mendayahgunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
c.
Meningkatkan
persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional (A. Yoeti, 1983:139).
BAB III
3.1 Analisis
Potensi
Dalam
pengelolaan dan pengembangan
suatu objek wisata
dibutuhkan suatu metode atau
analiasa data yang
lengkap agar dalam
pelaksanaan program yang direncanakan dapat
tercapai dan tepat
pada sasaran yang
diinginkan. Kemudian dalam melakukan
penelitian ini dilakukan suatu metode pengembangan objek wisata
dengan pendekatan ke masyarakat. Hal
tersebut dilakukan agar
dalam merumuskan kajian permasalahan untuk dapat mengetahui
secara pasti dan lengkap mengenai atraksi wisata yang
ada, sarana dan
prasarana yang dimiliki
objek, akses yang
bisa dipakai untuk menuju objek dan aktifitas yang dilakukan oleh
wisatawan selama berada di objek
maupun aktifitas yang
dilakukan oleh warga
setempat dalam menyediakan jasa
wisata kepada wisatawan yang berkunjung. Adapun hasil dari analisa di Objek Wisata
Pantai Klayar berdasarkan metode ini adalah
sebagai
berikut:
1.
Atraksi Wisata
Obyek wisata
Pantai Klayar merupakan
obyek wisata pantai
yang masih alami serta
berpasir putih. Obyek
wisata Pantai Klayar
terletak di desa
Kendal, kelurahan Sendang, kecamatan
Donorejo, kabupaten Pacitan.
Untuk menuju ke Pantai
Klayar jalan yang
dilalui berliku-liku,jalan yang
naik turun, dan
dihiasi pemandangan yang begitu
indah, meliputi deretan
bukit-bukit yang menjulang menantang langit, gua-gua kecil
yang dari sisi pinggir jalan akan terlihat stalaktit dan stalakmit.
jadi wisatawan yang
menuju ke Pantai
Klayar tidak akan
merasa lelah dan bosan. Meskipun dari jalan utama menuju lokasi pantai
sudah beraspal.
Objek Wisata
Pantai Klayar memiliki
garis pantai berpasir
putih dengan dihiasi deretan
pohon kelapa, serta
menjulangnya bukit-bukit di
pinggir pantai yang bisa
didaki oleh wistawan
untuk melihat indahnya
Pantai Klayar dari
atas bukit. Disamping itu,
Obyek Wisata Pantai
Klayar memiliki keistimewaan dibanding pantai-pantai
lainnya yaitu adanya
seruling laut yang
sesekali bersiul diantara celah
batu karang dan semburan ombak. Di Obyek Wisata Pantai Klayar ini masih
sangat alami, hal ini
terlihat dari bersihnya
dan lembutnya hamparan pasirnya serta ombak yang
bergulung-gulung berwarna biru berkilauan, sehingga Pantai ini layak disebut
surganya Pacitan.Suasana Pantai Klayar
sendiri masih sangat
alami, bibir pantai
dihiasi tumbuhan pohon kelapa
dan gubug-gubug / lincak-lincak yang
beratap daun kering, karang-karang
diwilayah pasang surut
juga masih terawat
dengan alaminya. Ditambah lagi
hembasan ombak yang
memancarkan warna biru
yang menandai air laut
yang belum tercemar.
Wisatawan juga bisa
menggeledah karang-karang untuk menemukan kerang-kerangan ( Mollusca ),
dan bintang laut ( Echinodermata ). Disamping itu juga di sepanjang batuan juga
terdapat limpet dan rumput laut yang tumbuh disekitar bebatuan.
Keelokan
Obyek Wisata Pantai
Klayar tidak sampai
disitu saja, karena wisatawan bisa
melihat langsung masyarakat
setempat memanjat pohon
kelapa guna diambil air
deresan ( bahan baku untuk pembuatan
gula jawa ) atau hanya untuk
disuguhkan langsung kepada
wisatawan sambil menikmati
keeksotisan alam pantai Klayar.
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan unsur penting didalam sebuah obyek wisata, hal ini dikarenakan
mempengruhi kenyamanan bagi
wisatawan untuk menuju
ke lokasi Obyek Wisata
Pantai Klayar, baik
dari segi akses
darat, laut, dan
udara, serta sarana prasarananya
( sign road
) Adapun deskripsi
mengenai segi aksesibilitas di
lokasi objek wisata Pantai Klayar adalah sebagai berikut:
a. Lokasi Objek wisata
Objek wisata Pantai
Klayar termasuk ke dalam wilayah
Dusun Kendal, desa Sendang,
Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, berjarak ± 35 km kearah barat dari
pusat kota Pacitan,
dengan ketinggian 0-25
meter DPL (
Di atas Permukaan Laut
), dan merupakan pantai
yang paling barat
yang bersebelahan dengan Pantai
Watu Karung dari
deretan pantai selatan
yang masuk wilayah Kabupaten Pacitan ( Disparta
Kabupaten Pacitan 2008 ).
3. Aktifitas
Obyek Wisata Pantai
Klayar menyuguhkan berbagai
keelokan suasana alam pantai yang masih alami. Hal ini
menjadikan wisatawan yang berkunjung dan masyarakat sekitar untuk melakukan
aktifitas
a. Wisatawan
1. Meniukmati
panorama alam di pantai klayar
2. berjemur di
pantai dan menikmati panasnya matahari
3. memancing
pinggir pantai yang ada karangnya
4. melihat
aktivitas nelayan yang memancing ikan
5. berkemah di
hamparan pantai
6. melakukan
aktivitas outbond
b. Masyarakat
Setempat
Masyarakat
setempat merupakan faktor
penting dalam pelaksanaan program industri
pariwisata karena masyarakat
memiliki peranan utama
dalam melayani dan memperlakukan
wisatawan selama berada
di obyek pantai
klayar, diman aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat
sekitar obyek wisata
pantai klayar yaitu :
1. berlayar
mencari ikan
2. beternak hewan
seperti sapi, kerbau, kambing dan unggas.
3. bertani
mengambil manggar kelapa
4. berjualan
kelapa
3.2
Analisis
Keunggulan Kompetitif
a) Keanekaragaman Atraksi Wisata
Karakter dan
keadaan Pantai Klayar memang berbeda dengan pantai pantai lainnya, dengan kata
lain Pantai Klayar memiliki ciri khas
yang takkan dimiliki oleh pantai
yang lainnya. Kelebihan
khasnya yaitu :
pantai ini memiliki
bibir pantai dengan pasir
putihnya yang sangat
panjang; adanya seruling
laut yang sesekali bersiul
diantara celah batu karang; aneka tumbuhan yang selalu hijau dan menghiasi sepanjang
bibir pantai; keberadaan
aneka kehidupan biotis
( kerangkerang, keong laut, siput
laut, dan tentu saja beraneka ragam ikan laut ); memiliki ombak yang besar,bersih,
dan berwarna biru berkilauan; terdapat adanya gubuggubug/tempat istirahat
yang khas dan
alami; adanya karang-karang
yang sangat mempesona dan
masih sangat alami;
bukit-bukit yang eksotis
menjulang menantang langit.
Kesemuanya itu
masih didukung oleh adanya upacara budaya masyarakat setempat yang sampai
sekarang masih dipegang teguh dan juga disakralkan, yaitu upacara ceprotan.
Upacara ceprotan itu
sendiri diselenggarakan di
sekitar kecamatan Donorejo, upacara
ini digelar setiap tahun sekali
pada bulan Longkang tepatnya pada senin kliwon.
Keunikan pada upacara adat ini adalah tradisi saling melempar kelapa
muda. Upacara ini sebagai pelengkap
ritual bersih desa, hal ini menurut
masyarakat setempat bertujuan
untuk tolak bala(
mbah kasiman, tokoh masyarakat setempat). Disamping upacara Ceprotan, di desa Kendal
juga terdapat tari Rung Sarung. Tari ini merupakan karya seni tarian yang
mengisahkan ibu-ibu petani desa yang
sedang memanfaatkan sarung
sebagai penghangat tubuh,
alat untuk menggendong tas atau keranjang untuk pergi kebun dan ke
pasar, maupun untuk sarana ibadah( sumber : Disparta Kabupaten Pacitan 2008 )
b) Kondisi Jalan
Wilayah pacitan
merupakan wilayah yang sangat besar,
tetapi kondisi jalan sudah
beraspal dengan baik(
bahkan sudah ada yang hotmix
). Jalan antar lokasi
obyek sendiri sudah
diperkeras dengan aspal
yang kondisinya sudah lumayan
baik. Disamping itu
juga pemandangan di
sepanjang jalan yang berkelok-kelok menuju
lokasi obyek wisatawan akan
disuguhkan pemandangan yang eksotis,
antara lain :
bukit-bukit yang masih
alami dan menjulang
tinggi ; gua-gua di
pinggir jalan menuju
lokasi obyek yang kelihatan stalaktit
dan stalakmitnya.
c) Antusiasme masyarakat sekitar
Masyarakat setempat
memang cenderung melestarikan
pesona alam Pantai Klayar dan
budaya yang berkembang di kawasan mereka, sehingga potensi yang ada di lokasi
Obyek Wisata Pantai Klayar akan lebih terawat, terjaga. Untuk hal ini juga
berlaku pada budaya yang berkembang di daerah mereka.Perhatian masyarakat
sekitar Obyek Wisata
Pantai Klayar terhadap wisatawan yang berkunjung sudah dapat dikategorikan
sebagai salah satu faktor pendukung potensi Pantai Klayar, sehingga bagi
wisatawan akan lebih nyaman.
3.3
Permasalahan
Dalam pengembangan
pariwisata di Kabupaten
Klayar khususnya Obyek Wisata Pantai
Klayar terdapat beberapa
kendala atau hambatan
yang dihadapi Dinas Pariwisata
Kabupaten Pacitan dalam
proses pengembangan, kendala
atau hambatan tersebut antara lain :
a) Keterbatasan
Sarana dan Prasarana
Kawasan Obyek Wisata Pantai Klayar
dalam pengadaan sarana prasarana belum
tersedia dengan baik.
Hal ini akan
berpengaruh akan minat
wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata tersebut.
b) Keterbatasan
Dana Dalam Pengembangan
Dengan terbatasnya dana dari pemerintah dalam
pengembangannya, maka pembinaan
masyarakat sekitar lokasi
Obyek Wisata Pantai Klayar
dan pengembangan obyek belum
seperti yang diharapkan.
Hal ini terbukti
dengan pembangunan fasilitas di
lokasi obyek, pembinaan
SDM, promosi serta pemasaran kurang optimal. Oleh sebab
itulah Obyek Wisata Pantai Klayar kurang
begitu dikenal masyarakat
luas. Disamping itu
terbatasnya pihak swasta
dalam memberikan investasi kepada pihak pengelola obyek wisata Pantai
Klayar.
c) Terbatasnya
Aksesibilitas
Sarana
Transportasi untuk menuju
ke kawasan Obyek
Wisata Pantai
Klayar belum maksimal.
Hal ini dapat
dilihat dengan minimnya
sarananya
transportasi yang menuju ke lokasi Pantai Klayar.
d) Terbatasnya SDM
Dalam Bidang Pariwisata
Masyarakat di sekitar
Pantai Klayar memang
terbatas di bidang kepariwisataannya, sehingga
akan mengakibatkan kurangnya
kesadaran akan lingkungan sekitar.
Dengan begitu lingkungan
alami dari Pantai
Klayar sedikirsedikit luntur akan
karakter aslinya. Jika terjadi terus menerus maka pesona wisata Pantai Klayar
akan hilang dan
wisatawan tidak akan
lagi mengunjungi obyek wisata tersebut.
e) Rendahnya
Kesadaran Wisatawan Akan Lingkungan
Wisatawan
yang mengunjungi Obyek
Wisata Pantai Klayar
berasal dari berbagai kalangan
dan dari berbagai
daerah serta memiliki
tingkah laku yang berbeda-beda. Sebagian
wisatawan memang sudah
memiliki kesadaran dengan baik
akan lingkungan, namun
tidak menutup kemungkinan
bahwa sebagian wisatawan lainnya
kurang akan kesadaran
terhadap lingkungan. Hal
ini mengakibatkan lunturnya karakter asli dari lingkungan tersebut.
3.4
Analisis
Permasalahan
Dalam
mengembangkan Obyek Wisata
Pantai Klayar dan
untuk keberhasilan dalam pengembangannya, pemerintah harus memperhatikan visi dan misi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Klayar, maka
strategi pengembangan untuk untuk mencapai visi dan misi adalah sebagai
berikut :
1.
Mengembangkan obyek
dan daya tarik
wisata ( yang
meliputi wisata alam serta
seni dan budaya
) dengan meningkatkan
fasilitas sarana dan
prasarana serta atraksi wisata
dengan kualitas dan
kuantitas obyek wisata
yang lebih menarik dan
memberikan pesona khas
bagi para wisatawan.
Dalam hal ini obyek wisata Pantai Klayar
menyajikan daya tarik wisata yang berupa pesona alam pantai dengan bibir
pantainya yang sangat panjang, alami serta berpasir putih dan
juga adanya pesona
keunikan berupaseruling laut
yang sesekli bersiul diantara celah
batu karang.
2.
Mengembangkan
jalinan kerjasama antara masyarakat local
dan swasta dalam hal
pengembangan sarana dan
usaha yang bersifat
kepariwisataan di lokasi Obyek Wisata Pantai Klayar.
3.
Memperluas promosi
dan pemasaran Obyek
Wisata Pantai Klayar
dari berbagai segmen pasar lokal, regional, nasional maupun
internasional dengan berbagai sarana promosi dan pelayanan kepariwisataan yang
optimal.
4.
Mengembangkan seni
dan budaya daerah
tersebut sebagai bentuk pelestarian pesona
wisata dan kekayaan
nilai-nilai adat dan
budaya daerah serta sekaligus
sebagai filter terhadap pengaruh masuknya budaya yang tidak baik atau kurang
sesuai dengan budaya timur.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Daerah
Kabupaten Pacitan terdapat
obyek wisata yang
sangat berpotensi untuk
dikembangkan, sebagai contoh Obyek Wisata Pantai Klayar. Potensi yang ada di Obyek Wisata
Pantai Klayar berupa pesona wisata alam
pantai yang masih alami dengan
bibir pantai yang
sangat panjang dan
berpasir putih, serta
adanya seruling laut yang sesekali bersiul diantara batuan karang.
Ditambah lagi dengan adanya acara budaya
yang sampai saat
ini masih dipegang
teguh masyarakat sekitar Obyek
Wisata Pantai Klayar, seperti acara ritual Ceprotan dan tarian Rung Sarung, tetapi
sangat disayangkan dengan
minimnya sarana prasarana
yang terdapat dilokasi Obyek Wisata Pantai Klayar. Untuk itulah perlu adanya upayaupaya
pengembangan dan peningkatan sarana prasarana di lokasi Obyek Wisata Pantai Klayar
yang melibatkan peran serta masyarakat sekitar, pihak pemerintah serta
pihak swasta.
Dalam
pengembangannya diharapkan mampu
meningkatkan minat wisatawan dalam
negeri maupun luar
negeri untuk mengunjungi
Obyek Wisata Pantai Klayar.
Hal ini terkait
dengan penambahan akan
sarana prasana serta usaha-usaha memasarkan
produk wisata Pantai
Klayar. Untuk Sumber
Daya Manusia dari masyarakat
sekitar kurang mampu
dalam upaya mengembangkan Obyek Wisata
Pantai Klayar, untuk
itulah peran pemerintah
sangat penting tak terkecuali pihak
swasta yang sebagai
investor dalam mendukung
proses pengembangan Obyek Wisata Pantai Klayar sebagai salah satu obyek wisata yang berpotensi.nDalam
pengembangan Obyek Wisata Pantai Klayar
sampai saat ini masih terbentur masalah beberapa kendala yang sangat berpengaruh.
Kendala itu sendiri antara lain; kurangnya pengadaan sarana prasarana,
terbatasnya dana, rendahnya SDM
kepariwisataan baik dari
pihak masyarakat sekitar
Obyek Wisata Pantai Klayar
maupun dari pihak Disparta Pacitan, rendahnya kesadaran wisatawan akan lingkungan,
serta dari aksesibilitas belum maksimal. Untuk itulah pihak Disparta perlu adanya
upaya dalam penambahan
dan perbaikan segi
sarana prasarana, menjalin hubungan
kerjasama yang konsisten dengan
pihak swasta maupun masyarakat sekitar,
serta dalam menarik
wisatawan baik dalam
negeri maupun luar negeri,
maka pihak Disparta
Kabupaten Pacitan harus
mengoptimalkan kegiatan
promosi dan pemasaran
dari potensi yang ada di
Obyek Wisata Pantai Klayar. Sehingga
dapat diharapkan Obyek Wisata
Pantai Klayar mampu membantu dalam memajukan kepariwisataan
di Kabupaten Klayar.
B. Saran
Saran yang nantinya dapat digunakan
untuk membangun dan
mengembangkan Obyek Wisata
Pantai Klayar dengan baik,
efisien serta bertanggung
jawab. Adapun saran-sarannya adalah sebagai berikut :
1.
Dalam proses
mengembangkan Obyek Wisata
Pantai Klayar diharapkan menitik beratkan pada konsep
pelestarian alam yang bertanggungjawab.
2.
Mengembangkan Obyek
Wisata Pantai Klayar
haruslah melibatkan berbagai
pihak yang saling terkait satu
dengan yang lain dan tidak dapat
dipisahkan, yaitu masyarakat sekitar, pihak pemerintah serta pihak swasta.
3.
Dalam mengembangkan
Obyek Wisata Pantai
Klayar harus lebih memprioritaskan penambahan dan
peningkatan fasilitas, sarana prasarana yang ada di kawasan Obyek Wisata Pantai
Klayar.
4.
Perlu adanya
promosi dan pemasaran yang lebih baik dan meluas.
5.
Perlu adanya
pengikut sertaan acara
budaya di lokasi
obyek yang mana akan mampu menambah daya tarik Obyek
Wisata Pantai Klayar.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Wisata. Dinas Pariwisata dan Budaya
Kabupaten Pacitan 2005.
Gamal Suwantoro. 1997. Dasar-dasar Pariwisata.
Yogyakarta: Andi.
Musanef.
1985. Manajemen Usaha
Perjalanan Wisata di
Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Nasution. 2001. Metode Research. Jakarta: P.T.Bumi
Aksara.
Nyoman S.
Pendit. 1999. Ilmu
Pariwisata Sebuah Pengantar
Perdana.Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Oka A. Yoeti. 1983. Perencanaan dan Pengembangan
Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.. 1989. Tour and Travel Manajemen.
Jakarta: PT. PradnyaParamita.
Soekadijo R. G. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta:
Gramedia.
www.pacitan.go.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar