Rabu, 02 Juli 2014

PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI KLAYAR PACITAN

BAB I : 1.1 Latar Belakang
Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  merupakan  negara  yang  kaya  akan  keindahan alam, flora dan fauna serta beraneka ragam budaya, yang semuanya itu  dapat memberikan devisa yang cukup besar bagi dunia pariwisata. Secara  umum  pariwisata  dipandang  sebagai  sektor  yang  dapat  mendorong  dan  meningkatkan kegiatan pembangunan, membuka lapangan usaha baru, membuka lapangan kerja dan  dapat  meningkatkan  pendapatan  masyarakat  serta  pendapatan  asli  daerah, apabila dapat dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Usaha pembangunan di bidang pariwisata bukanlah suatu hal yang mudah di masa sekarang ini, karena banyaknya kendala akibat adanya dampak dari krisis multi dimensi, yang akhirakhir  ini  melanda  Indonesia.  Kondisi  ini  sangat  mempengaruhi  kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya yang dimiliki negara Indonesia (Disparta Kab. Pacitan 2008).
Salah  satu  potensi  objek  wisata  pantai  yang  terdapat  di  Kecamatan Donorejo  yang sampai saat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas adalah Pantai  Srau  yang  berjarak  ±  35  km  dari  pusat  kota  Pacitan,  dengan  jalan  yang sudah  beraspal  halus,  dan  dengan  adanya  transportasi  dari  jalan  raya  sehingga memudahkan  pengunjung  untuk  berkunjung  ke  objek  wisata  tersebut.  Pantai Klayar memiliki daya tarik sendiri yaitu deburan ombak yang menghantam karang dan  sesekali  menimbulkan  suara  seperti  seruling  ini  adalah  salah  satu  ciri  khas pantai  Klayar,  pemandangan  alam  yang  masih  perawan,  gugusan  karang-karang yang tersebar disepanjang pantai dan kegiatan pemancingan ikan atau yang lebih di kenal dengan sebutan Pancing Samudra

1.2 Tujuan
1.         Untuk mengetahui Potensi dan daya tarik yang dimiliki Pantai Klayar. 
2.         Untuk mengetahui Strategi Pengembangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah  Kabupaten Pacitan terhadap Objek dan Daya Tarik Wisata Pantai Klayar.
3.         Untuk  mengetahui  Partisipasi  Masyarakat  Dalam  Pengembangan  Objek  dan  Daya Tarik Wisata terhadap Pantai Klayar.

BAB II : Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata  menurut  UU  Nomor  9  Tahun  1990  secara  jelas  dan  tegas menyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara, untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Unsur yang terpenting dari kegiatan kepariwisataan adalah tidak bertujuan mencari nafkah, tetapi apabila di sela-sela kegiatan mencari nafkah itu juga secara khusus dianggap kegiatan wisata.
Pengertian  pariwisata  yang  dimaksud  pada  dasarnya  mengandung  empat
unsur yaitu :
a). Unsur Manusia (Wisatawan)
b). Unsur Kegiatan (perjalanan)
c). Unsur Motivasi (menikmati)
d). Unsur Sasaran (obyek dan daya tarik wisata) (Musanef, 1995:13).
Istilah Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “  pari  “  dan  “  wisata  “. Pari berarti berulang-ulang, sedangkan wisata berarti  perjalanan  atau  berpergian,  jadi  pariwisata  berarti  perjalanan  yang dilakukan  berulang-ulang  atau  berkali-kali.  Orang  yang  melakukan  perjalanan disebut traveler, sedangkan orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut tourist (Musanef, 1995:8).
Menurut Oka. A. Yoeti, pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk  sementara  waktu,  yang  diselenggarakan  dari  suatu  tempat  ke  tempat  lain dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines)  atau mencari nafkah di tempat yang  dikunjungi,  tetapi  semata-mata  untuk  menikmati  perjalanan  tersebut  guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (A.  Yoeti,  1983:109).  Dari  berbagai  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa pariwisata  adalah  kegiatan  yang  sangat  diperlukan  dalam  masyarakat  untuk menikmati perjalanan dan untuk bertamasya.


2.2 Objek Wisata
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 menyatakan bahwa objek  wisata  adalah  perwujudan  dari  ciptaan  manusia,  tata  hidup,  seni  budaya serta  sejarah  bangsa  dan  tempat  atau  keadaan  alam  yang  mempunyai  daya  tarik
untuk dikunjungi wisatawan.Pengertian  yang  lain  menyebutkan  bahwa  objek  wisata  adalah  segala sesuatu  yang  menjadi  daya  tarik  bagi  orang  untuk  mengunjungi  suatu  daerah tertentu.  (A.  Yoeti,  1983:158).  Dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa pengertian objek wisata  adalah suatu tempat yang memiliki keindahan alam atau buatan yang membuat ketertarikan orang untuk mengunjunginya.
Peran alam sebagai sumber daya alam dalam kepariwisataan adalah sangat besar dan penting. Hal itu dapat dilihat dari klasifikasi jenis objek dan daya tarik wisata  alam  menempati  prosentase  yang  paling  tinggi.  Pembangunan kepariwisataan alam di suatu daerah pada dasarnya di dasarkan pola perencanaan regional  dan  kawasan.
2.3 Pengembangan Pariwisata
Kepariwisataan  adalah  keseluruhan  bagi  dunia  usaha  dan  masyarakat untuk  mengatur,  mengurus  dan  melayani  wisatawan.  Karena  pariwisata  sebagai gejala  tuntunan  kebutuhan  manusia  yang  wajar  mempunyai  lingkup  pengaruh yang  menyeluruh,  maka  pengembangan  pariwisata  harus  merupakan pengembangan berencana secara menyeluruh, sehingga dapat di peroleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik segi ekonomi, sosial dan budaya. Perencanaan tersebut  harus  mengintegrasikan  pengembangan  pariwisata  ke  dalam  suatu progam pembangunan ekonomi, fisik dan sosial dari suatu negara.
Pengembangan  pariwisata  adalah  usaha  yang  dilakukan  secara  sadar  dan berencana  untuk  memperbaiki  obyek  wisata  yang  sedang  di  pasarkan  ataupun yang  akan  di  pasarkan.  Pengembangan  tersebut  meliputi  perbaikan  obyek  dan pelayanan kepada wisatawan semenjak berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat tujuan hingga kembali ke tempat semula (A. Yoeti, 1983:56). Sesuai  dengan  Intruksi  Presiden  Nomor  9  Tahun  1969  dikatakan  dalam pasal 2, bahwa tujuan pengembangan kepariwisataan adalah:
a.              Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan  masyarakat  pada  umumnya,  perluasan  kesempatan  serta  lapangan kerja  dan  mendorong  kegiatan-kegiatan  industri  penunjang  dan  industri sampingan lainya.
b.             Memperkenalkan dan mendayahgunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
c.              Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional (A. Yoeti, 1983:139).



























BAB III
3.1  Analisis Potensi
Dalam  pengelolaan  dan  pengembangan  suatu  objek  wisata  dibutuhkan  suatu metode  atau  analiasa  data  yang  lengkap  agar  dalam  pelaksanaan  program  yang direncanakan  dapat  tercapai  dan  tepat  pada  sasaran  yang  diinginkan.  Kemudian dalam melakukan penelitian ini dilakukan suatu metode pengembangan objek  wisata  dengan  pendekatan  ke masyarakat.  Hal  tersebut  dilakukan  agar  dalam  merumuskan  kajian permasalahan untuk dapat mengetahui secara pasti dan lengkap mengenai atraksi wisata  yang  ada,  sarana  dan  prasarana  yang  dimiliki  objek,  akses  yang  bisa dipakai untuk menuju objek dan aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan selama berada  di  objek  maupun  aktifitas  yang  dilakukan  oleh  warga  setempat  dalam menyediakan jasa wisata kepada wisatawan  yang berkunjung.  Adapun hasil dari analisa di Objek Wisata Pantai Klayar berdasarkan metode ini adalah
sebagai berikut:
1. Atraksi Wisata
Obyek  wisata  Pantai  Klayar  merupakan  obyek  wisata  pantai  yang  masih alami  serta  berpasir  putih.  Obyek  wisata  Pantai  Klayar  terletak  di  desa  Kendal, kelurahan  Sendang,  kecamatan  Donorejo,  kabupaten  Pacitan.  Untuk  menuju  ke Pantai  Klayar  jalan  yang  dilalui  berliku-liku,jalan  yang  naik  turun,  dan  dihiasi pemandangan  yang  begitu  indah,  meliputi  deretan  bukit-bukit  yang  menjulang menantang langit, gua-gua kecil yang dari sisi pinggir jalan akan terlihat stalaktit dan  stalakmit.  jadi  wisatawan  yang  menuju  ke  Pantai  Klayar  tidak  akan  merasa lelah dan bosan. Meskipun dari jalan utama menuju lokasi pantai sudah beraspal.
Objek  Wisata  Pantai  Klayar  memiliki  garis  pantai  berpasir  putih  dengan dihiasi  deretan  pohon  kelapa,  serta  menjulangnya  bukit-bukit  di  pinggir  pantai yang  bisa  didaki  oleh  wistawan  untuk  melihat  indahnya  Pantai  Klayar  dari  atas bukit.  Disamping  itu,  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  memiliki  keistimewaan dibanding  pantai-pantai  lainnya  yaitu  adanya  seruling  laut  yang  sesekali  bersiul diantara celah batu karang dan semburan ombak. Di Obyek Wisata Pantai Klayar ini  masih  sangat  alami,  hal  ini  terlihat  dari  bersihnya  dan  lembutnya  hamparan pasirnya serta ombak yang bergulung-gulung berwarna biru berkilauan, sehingga Pantai ini layak disebut surganya Pacitan.Suasana  Pantai  Klayar  sendiri  masih  sangat  alami,  bibir  pantai  dihiasi tumbuhan  pohon  kelapa  dan  gubug-gubug  /  lincak-lincak  yang  beratap  daun kering,  karang-karang  diwilayah  pasang  surut  juga  masih  terawat  dengan alaminya.  Ditambah  lagi  hembasan  ombak  yang  memancarkan  warna  biru  yang menandai  air  laut  yang  belum  tercemar.  Wisatawan  juga  bisa  menggeledah karang-karang untuk menemukan kerang-kerangan ( Mollusca ), dan bintang laut ( Echinodermata ). Disamping itu juga di sepanjang batuan juga terdapat limpet dan rumput laut yang tumbuh disekitar bebatuan.
Keelokan  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  tidak  sampai  disitu  saja,  karena wisatawan  bisa  melihat  langsung  masyarakat  setempat  memanjat  pohon  kelapa guna diambil  air deresan  ( bahan baku untuk pembuatan gula jawa ) atau hanya untuk  disuguhkan  langsung  kepada  wisatawan  sambil  menikmati  keeksotisan alam pantai Klayar.
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan unsur penting  didalam sebuah obyek wisata, hal ini  dikarenakan  mempengruhi  kenyamanan  bagi  wisatawan  untuk  menuju  ke lokasi  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar,  baik  dari  segi  akses  darat,  laut,  dan  udara, serta  sarana  prasarananya  (  sign  road  )  Adapun  deskripsi  mengenai  segi aksesibilitas di lokasi objek wisata Pantai Klayar adalah sebagai berikut:
a. Lokasi Objek wisata
Objek  wisata  Pantai  Klayar  termasuk  ke  dalam  wilayah  Dusun  Kendal, desa Sendang, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, berjarak ± 35 km kearah barat  dari  pusat  kota  Pacitan,  dengan  ketinggian  0-25  meter  DPL  (  Di  atas Permukaan  Laut  ),  dan merupakan  pantai  yang  paling  barat  yang  bersebelahan dengan  Pantai  Watu  Karung  dari  deretan  pantai  selatan  yang  masuk  wilayah Kabupaten Pacitan ( Disparta Kabupaten Pacitan 2008 ).
3. Aktifitas
Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  menyuguhkan  berbagai  keelokan  suasana  alam pantai yang masih alami. Hal ini menjadikan wisatawan yang berkunjung dan masyarakat sekitar untuk melakukan aktifitas
a.  Wisatawan
1.  Meniukmati panorama alam di pantai klayar
2.  berjemur di pantai dan menikmati panasnya matahari
3.  memancing pinggir pantai yang ada karangnya
4.  melihat aktivitas nelayan yang memancing ikan
5.  berkemah di hamparan pantai
6.  melakukan aktivitas outbond 
b.  Masyarakat Setempat
Masyarakat  setempat  merupakan  faktor  penting  dalam  pelaksanaan program  industri  pariwisata  karena  masyarakat  memiliki  peranan  utama  dalam melayani  dan  memperlakukan  wisatawan  selama  berada  di  obyek  pantai  klayar, diman  aktivitas  yang  dilakukan  oleh  masyarakat  sekitar  obyek  wisata  pantai klayar yaitu :
1.  berlayar mencari ikan
2.  beternak hewan seperti sapi, kerbau, kambing dan unggas.
3.  bertani mengambil manggar kelapa
4.  berjualan kelapa

3.2  Analisis Keunggulan Kompetitif
a) Keanekaragaman Atraksi Wisata
Karakter dan keadaan Pantai Klayar memang berbeda dengan pantai pantai lainnya, dengan kata lain Pantai Klayar memiliki ciri khas  yang takkan  dimiliki oleh  pantai  yang  lainnya.  Kelebihan  khasnya  yaitu  :  pantai  ini  memiliki  bibir pantai  dengan  pasir  putihnya  yang  sangat  panjang;  adanya  seruling  laut  yang sesekali bersiul diantara celah batu karang; aneka tumbuhan yang selalu hijau dan menghiasi  sepanjang  bibir  pantai;  keberadaan  aneka  kehidupan  biotis  (  kerangkerang, keong laut, siput laut, dan tentu saja beraneka ragam ikan laut ); memiliki ombak yang besar,bersih, dan berwarna biru berkilauan; terdapat adanya gubuggubug/tempat  istirahat  yang  khas  dan  alami;  adanya  karang-karang  yang  sangat mempesona  dan  masih  sangat  alami;  bukit-bukit  yang  eksotis  menjulang menantang langit.
Kesemuanya itu masih didukung oleh adanya upacara budaya masyarakat setempat yang sampai sekarang masih dipegang teguh dan juga disakralkan, yaitu upacara  ceprotan.  Upacara  ceprotan  itu  sendiri  diselenggarakan  di  sekitar kecamatan Donorejo, upacara  ini digelar setiap tahun  sekali pada bulan Longkang tepatnya pada senin kliwon.  Keunikan pada upacara adat ini adalah tradisi saling melempar kelapa muda. Upacara  ini sebagai pelengkap ritual bersih desa, hal ini menurut  masyarakat  setempat  bertujuan  untuk  tolak  bala(  mbah  kasiman,  tokoh masyarakat setempat).  Disamping upacara Ceprotan, di desa Kendal juga terdapat tari Rung Sarung. Tari ini merupakan karya seni tarian yang mengisahkan ibu-ibu petani  desa  yang  sedang  memanfaatkan  sarung  sebagai  penghangat  tubuh,  alat untuk menggendong tas atau keranjang untuk pergi kebun dan ke pasar, maupun untuk sarana ibadah( sumber : Disparta Kabupaten Pacitan 2008 )
b) Kondisi Jalan
Wilayah  pacitan  merupakan  wilayah  yang  sangat  besar,  tetapi  kondisi jalan  sudah  beraspal  dengan  baik(  bahkan  sudah  ada  yang  hotmix  ).  Jalan  antar lokasi  obyek  sendiri  sudah  diperkeras  dengan  aspal  yang  kondisinya  sudah lumayan  baik.  Disamping  itu  juga  pemandangan  di  sepanjang  jalan  yang berkelok-kelok  menuju  lokasi  obyek  wisatawan  akan  disuguhkan  pemandangan yang  eksotis,  antara  lain  :  bukit-bukit  yang  masih  alami  dan  menjulang  tinggi  ; gua-gua  di  pinggir  jalan  menuju  lokasi  obyek  yang  kelihatan  stalaktit  dan stalakmitnya.
c) Antusiasme masyarakat sekitar
Masyarakat  setempat  memang  cenderung  melestarikan  pesona  alam Pantai Klayar dan budaya yang berkembang di kawasan mereka, sehingga potensi yang ada di lokasi Obyek Wisata Pantai Klayar akan lebih terawat, terjaga. Untuk hal ini juga berlaku pada budaya yang berkembang di daerah mereka.Perhatian  masyarakat  sekitar  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  terhadap wisatawan  yang berkunjung sudah dapat dikategorikan sebagai salah satu faktor pendukung potensi Pantai Klayar, sehingga bagi wisatawan akan lebih nyaman.
3.3  Permasalahan
Dalam pengembangan  pariwisata di Kabupaten  Klayar  khususnya Obyek Wisata  Pantai  Klayar  terdapat  beberapa  kendala  atau  hambatan  yang  dihadapi Dinas  Pariwisata  Kabupaten  Pacitan  dalam  proses  pengembangan,  kendala  atau hambatan tersebut antara lain :
a)  Keterbatasan Sarana dan Prasarana
Kawasan Obyek Wisata Pantai  Klayar  dalam pengadaan sarana prasarana belum  tersedia  dengan  baik.  Hal  ini  akan  berpengaruh  akan  minat  wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata tersebut.
b)  Keterbatasan Dana Dalam Pengembangan
Dengan terbatasnya dana dari pemerintah dalam pengembangannya, maka pembinaan  masyarakat  sekitar  lokasi  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  dan pengembangan  obyek  belum  seperti  yang  diharapkan.  Hal  ini  terbukti  dengan pembangunan  fasilitas  di  lokasi  obyek,  pembinaan  SDM,  promosi  serta pemasaran kurang optimal. Oleh sebab itulah Obyek Wisata Pantai Klayar  kurang begitu  dikenal  masyarakat  luas.  Disamping  itu  terbatasnya  pihak  swasta  dalam memberikan investasi kepada pihak pengelola obyek wisata Pantai Klayar.
c)  Terbatasnya Aksesibilitas
Sarana  Transportasi  untuk  menuju  ke  kawasan  Obyek  Wisata  Pantai
Klayar  belum  maksimal.  Hal  ini  dapat  dilihat  dengan  minimnya  sarananya
transportasi yang menuju ke lokasi Pantai Klayar.
d)  Terbatasnya SDM Dalam Bidang Pariwisata
Masyarakat  di  sekitar  Pantai  Klayar  memang  terbatas  di  bidang kepariwisataannya,  sehingga  akan  mengakibatkan  kurangnya  kesadaran  akan lingkungan  sekitar.  Dengan  begitu  lingkungan  alami  dari  Pantai  Klayar  sedikirsedikit luntur akan karakter aslinya. Jika terjadi terus menerus maka pesona wisata Pantai  Klayar  akan  hilang  dan  wisatawan  tidak  akan  lagi  mengunjungi  obyek wisata tersebut.
e)  Rendahnya Kesadaran Wisatawan Akan Lingkungan
Wisatawan  yang  mengunjungi  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  berasal  dari berbagai  kalangan  dan  dari  berbagai  daerah  serta  memiliki  tingkah  laku  yang berbeda-beda.  Sebagian  wisatawan  memang  sudah  memiliki  kesadaran  dengan baik  akan  lingkungan,  namun  tidak  menutup  kemungkinan  bahwa  sebagian wisatawan  lainnya  kurang  akan  kesadaran  terhadap  lingkungan.  Hal  ini mengakibatkan lunturnya karakter asli dari lingkungan tersebut.

3.4  Analisis Permasalahan
Dalam  mengembangkan  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  dan  untuk keberhasilan dalam pengembangannya, pemerintah  harus memperhatikan visi dan misi  Dinas  Pariwisata  dan  Kebudayaan  Kabupaten  Klayar,  maka  strategi pengembangan untuk untuk mencapai visi dan misi adalah sebagai berikut :
1.      Mengembangkan  obyek  dan  daya  tarik  wisata  (  yang  meliputi  wisata  alam serta  seni  dan  budaya  )  dengan  meningkatkan  fasilitas  sarana  dan  prasarana serta  atraksi  wisata  dengan  kualitas  dan  kuantitas  obyek  wisata  yang  lebih menarik  dan  memberikan  pesona  khas  bagi  para  wisatawan.  Dalam  hal  ini obyek wisata Pantai  Klayar  menyajikan daya tarik wisata yang berupa pesona alam pantai dengan bibir pantainya yang sangat panjang, alami serta berpasir putih  dan  juga  adanya   pesona  keunikan  berupaseruling  laut  yang  sesekli bersiul diantara celah batu karang.
2.      Mengembangkan jalinan kerjasama antara masyarakat local  dan swasta dalam hal  pengembangan  sarana  dan  usaha  yang  bersifat  kepariwisataan  di  lokasi Obyek Wisata Pantai Klayar. 
3.      Memperluas  promosi  dan  pemasaran  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  dari berbagai segmen pasar lokal, regional, nasional maupun internasional dengan berbagai sarana promosi dan pelayanan kepariwisataan yang optimal.
4.      Mengembangkan  seni  dan  budaya  daerah  tersebut  sebagai  bentuk pelestarian  pesona  wisata  dan  kekayaan  nilai-nilai  adat  dan  budaya  daerah serta sekaligus sebagai filter terhadap pengaruh masuknya budaya yang tidak baik atau kurang sesuai dengan budaya timur.




BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A.  Kesimpulan
Daerah  Kabupaten  Pacitan  terdapat  obyek  wisata  yang  sangat  berpotensi untuk dikembangkan, sebagai contoh Obyek Wisata Pantai  Klayar. Potensi yang ada di Obyek Wisata Pantai  Klayar berupa pesona wisata alam pantai yang  masih alami  dengan  bibir  pantai  yang  sangat  panjang  dan  berpasir  putih,  serta  adanya seruling laut yang sesekali bersiul diantara batuan karang. Ditambah lagi dengan adanya  acara  budaya  yang  sampai  saat  ini  masih  dipegang  teguh  masyarakat sekitar Obyek Wisata Pantai Klayar, seperti acara ritual Ceprotan dan tarian Rung Sarung,  tetapi  sangat  disayangkan  dengan  minimnya  sarana  prasarana  yang terdapat dilokasi Obyek Wisata Pantai  Klayar. Untuk itulah perlu adanya upayaupaya pengembangan dan peningkatan sarana prasarana di lokasi Obyek Wisata Pantai  Klayar  yang melibatkan peran serta masyarakat sekitar, pihak pemerintah serta pihak swasta.
Dalam  pengembangannya  diharapkan  mampu  meningkatkan  minat wisatawan  dalam  negeri  maupun  luar  negeri  untuk  mengunjungi  Obyek  Wisata Pantai  Klayar.  Hal  ini  terkait  dengan  penambahan  akan  sarana  prasana  serta usaha-usaha  memasarkan  produk  wisata  Pantai  Klayar.  Untuk  Sumber  Daya Manusia  dari  masyarakat  sekitar  kurang  mampu  dalam  upaya mengembangkan Obyek  Wisata  Pantai  Klayar,  untuk  itulah  peran  pemerintah  sangat  penting  tak terkecuali  pihak  swasta  yang  sebagai  investor  dalam  mendukung  proses pengembangan Obyek Wisata Pantai Klayar  sebagai salah satu obyek wisata yang berpotensi.nDalam pengembangan Obyek Wisata Pantai  Klayar  sampai saat ini masih terbentur masalah beberapa kendala yang sangat berpengaruh. Kendala itu sendiri antara lain; kurangnya pengadaan sarana prasarana, terbatasnya dana, rendahnya SDM  kepariwisataan  baik  dari  pihak  masyarakat  sekitar  Obyek  Wisata  Pantai Klayar  maupun dari pihak Disparta Pacitan, rendahnya kesadaran wisatawan akan lingkungan, serta dari aksesibilitas belum maksimal. Untuk itulah pihak Disparta perlu  adanya  upaya  dalam  penambahan  dan  perbaikan  segi  sarana  prasarana, menjalin  hubungan  kerjasama  yang  konsisten  dengan  pihak  swasta  maupun masyarakat  sekitar,  serta  dalam  menarik  wisatawan  baik  dalam  negeri  maupun luar  negeri,  maka  pihak  Disparta  Kabupaten  Pacitan  harus  mengoptimalkan kegiatan  promosi  dan  pemasaran  dari  potensi  yang  ada  di  Obyek  Wisata  Pantai Klayar.  Sehingga  dapat  diharapkan  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  mampu membantu dalam memajukan kepariwisataan di Kabupaten Klayar.

B.  Saran
Saran yang nantinya dapat  digunakan  untuk  membangun  dan  mengembangkan  Obyek  Wisata  Pantai Klayar  dengan  baik,  efisien  serta  bertanggung  jawab.  Adapun  saran-sarannya adalah sebagai berikut :
1.       Dalam  proses  mengembangkan  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  diharapkan menitik beratkan pada konsep pelestarian alam yang bertanggungjawab.
2.       Mengembangkan  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  haruslah  melibatkan berbagai pihak  yang saling terkait satu dengan  yang lain dan tidak dapat dipisahkan, yaitu masyarakat sekitar, pihak pemerintah serta pihak swasta.
3.       Dalam  mengembangkan  Obyek  Wisata  Pantai  Klayar  harus  lebih memprioritaskan penambahan dan peningkatan fasilitas, sarana prasarana yang ada di kawasan Obyek Wisata Pantai Klayar.
4.       Perlu adanya promosi dan pemasaran yang lebih baik dan meluas.
5.       Perlu  adanya  pengikut  sertaan  acara  budaya  di  lokasi  obyek  yang  mana akan mampu menambah daya tarik Obyek Wisata Pantai Klayar.












DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Wisata. Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pacitan 2005.
Gamal Suwantoro. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Musanef.  1985.  Manajemen  Usaha  Perjalanan  Wisata  di  Indonesia.  Jakarta: Gunung Agung.
Nasution. 2001. Metode Research. Jakarta: P.T.Bumi Aksara.
Nyoman  S.  Pendit.  1999.  Ilmu  Pariwisata  Sebuah  Pengantar  Perdana.Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Oka A. Yoeti. 1983. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.. 1989. Tour and Travel Manajemen. Jakarta: PT. PradnyaParamita.
Soekadijo R. G. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia.

www.pacitan.go.id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar