Middleton dan Hampton (1973)
memperkenalkan
istilah sedimen gravity flow untuk menerangkan mekanisme pengangkutan batupasir
dan sedimen klastik kasar lainnya dalam lingkungan laut dalam melalui pematang
bawah samudra (submarine canyons). Dalam hal ini istilah sedimen gravity flow,
digunakan secara umum untuk aliran sedimen atau campuran sedimen fluida dibawah
pengaruh gaya berat. Berdasarkan gerakan relatif antar butir dan jaraknya dari
sumber, sedimen gravity flow dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaittu :
1) Aliran
turbid (turbidity current), dimana butir-butir telah lepas sama sekali dan
masing-masing butir didukung oleh fluida (telah terinduksi menjadi turbulen).
2) Aliran
sedimen yang difluidakan (fluidized sediment flow), butir yang lepas di dukung
oleh cairan yang diperas ke atas antar butir. Butir-butir masih bersentuhan.
3) Aliran
butir (grain flow), dimana butir-butir belum lepas dan dalam mengalir masih
sering bersentuhan.
4) Aliran
debris (debris flow), dimana butir-butir kasar masih didukung oleh matriks
(massa dasar) campuran sedimen yang lebih halus dan media (air) dan masih
mempunyai kekuatan. Jika butir-butir ini masih mempunyai kekuatan dan relatif
merupakan massa dan terdapat kohesi antara butir, maka hal ini disebut slump
(lengseran), sehingga masih bersifat plastis.
Arus Turbid (turbidity current)
Turbidit
didefinisikan oleh Keunen dan Migliorini (1950) sebagai suatu sedimen yang
diendapkan oleh mekanisme arus turbidit, sedangkan arus turbidit itu sendiri
adalah suatu arus yang memiliki suspensi sedimen dan mengalir pada dasar tubuh
fluida, karena mempunyai kerapatan yang lebih besar daripada cairan tersebut.
Endapan
turbidit mempunyai karakteristik tertentu yang sekaligus dapat dijadikan
sebagai ciri pengenalnya. Namun perlu diperhatikan bahwa ciri itu bukan hanya
berdasarkan suatu sifat tunggal sehingga tidak bisa secara langsung untuk
mengatakan bahwa suatu endapan adalah endapan turbidit. Hal ini disebabkan
banyak struktur sedimen tersebut, yang juga berkembang pada sedimen yang bukan
turbidit.
Merupakan
aliran yang cepat pada lereng karena densitas yang besar dalam fluida akibat
kelimpahan materi yang tersuspensi di dalam fluida. Adanya arus turbulensi
menghasilkan turbidity yang membawa gaya pembawa dalam aliran. Turbidity current
umumnya dipicu oleh gempa bumi dan storm di laut. Proses turbidity current
sulit diamati karena berlangsung cepat.

Massa
turbulen memiliki bagian-bagian yaitu head, body, dan tail. Head adalah bagian
tertebal dari aliran; body adalah bagian yang memiliki ketebalan uniform; dan
tail adalah daerah dimana ketebalan berkurang dan konsentrasi sedimen.
Mekanisme turbidity current : Aliran di head cenderung lebih acak dibandingkan
dengan aliran yang ada di body, sehingga sedimen yang tersuspensi di body
berpindah ke head, lalu sedimen tersebut terangkat dan tersapu (upward motion
of head) kembali ke body.
Kecepatan
head dikontrol oleh ketebalan head, densitas fluida sekitar (ambient fluida),
perbedaan densitas ambient fluida dengan denditas arus turbidit, dan konstanta
Froud (F=0.7). Sedangkan kecepatan pada body lebih cepat daripada kecepatan di
head. Kecepatan pada body dikontrol oleh kemiringan lereng, koefisien gesek
pada base (fb) , koefisien gesek pada puncak aliran (ft). Untuk base yang smooth, nilai friksi
bergantung pada Reynold number, sedangkan untuk base yang kasar bergantung pada
kekasaran bed.
Sedimen
yang lebih kasar akan terkonsentrasi di head, dan head juga mengerosi bed
menghasilkan groove dan flute. Kemudian terisi oleh material dari body dan
tail, yaitu sedimen yang lebih halus dan menghasilkan graded bed.
Aliran butir (grain flow)
Grain
flow adalah aliran sedimen yang loose tanpa pengaruh media transport. Grain
flow dihasilkan oleh tekanan dispersi yang dihasilkan dari collision butir.
Mekanismenya terjadi ketika akumulasi sedimen mengakibatkan peningkatan shear
stress. Pada keadaan aliran steady, shear stress dan tekanan dispersi
diseimbangkan oleh gaya normal dan tangensial. Aliran butir cenderung
menghasilkan deposisi yang uniform. Grain flow bukan aliran turbulen atau
turbulensinya terbatas, sehingga tidak ada percampuran antara layer bawah dan
layer atas. Ketika butir besar dapat tertransport di puncak aliran yang
dikontrol oleh efek kinetic sieve. Hal tersebut dapat menghasilkan struktur
reverse bedding.
Aliran sedimen yang difluidakan
(fluidized sediment flow)
Fluidized
flow adalah aliran sedimen akibat upward intergranular flow karena adanya
hambatan akibat viskositas yang tinggi. Fluida ini berusaha untuk escape.
Sedimen berlaku seperti fluida. Biasanya terdapat pada sedimen alami sebagai
struktur sedimen dish structures, dan pillar. Gradding lemah sehingga batas
atas dan bawah menjadi kabur.
Aliran debris (debris flow)
Debris
flow atau aliran lumpur adalah pergerakan material sedimen gravitasi yang
dilumasi oleh air di dalam ruangan antarbutir. Debris flow terjadi ketika massa
sedimen yang tersortasi buruk, terganggu dan terjenuhkan oleh air, menyeruak
menuruni lereng sebagai respon terhadap gaya gravitasi. Aliran ini terdiri atas
partikel lempung dan pasir halus yang membentuk lumpur yang memiliki kekentalan
yang dapat mengangkut material kasar. Fluida memiliki properti fisik yang
dijabarkan dalam yield-strength model. Sifat aliran ini adalah memiliki plug
ketika gaya geser rendah; bagian depan mulai dengan rolling (biasanya disebut
sebagai caterpillar motion); deposit terpusatkan di ‘cake’ dinding samping.
Karakteristik deposit debris flow adalah reverse grading.
DAFTAR PUSTAKA
Martodjojo,
Soejoeno. 1993. Diktat Kuliah Prinsip Stratigrafi. Laboratorium Stratigrafi
ITB. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar