Sewaktu aku dulu duduk di taman kanak-kanak,aku berpikir kalau
seorang teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna biru
ketika yang ada hanyalah krayon warna merah.
Di sekolah
dasar, aku lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman
yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang
koridor menuju kelas, membagi uang jajannya dengan kita ketika kita
lupa membawanya.
Di sekolah menengah pertama, aku kemudian
punya ide kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mau
menyontekkan PR-nya pada kita, menuliskan tuga2 yang diberikan oleh para
pengajar tercinta.
Di SMA, kemusian ku mulai merasa
kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mensupport kita bahwa
kita g kan gagal buat ujian Nasional,selalu bekerja bersama saat ulangan dan saling berbagi info tentang lawan jenis baru, meyakinkan orang tua
kita kalau kita boleh pulang malam sedikit, mau mendengar kisah sedih
saat kita putus dari pacar,
Di masa berikutnya, kita
melihat kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu ada
terutama di saat-saat sulit kita, membuat kita merasa aman melalui
masa-masa seperti apapun, meyakinkan kita kalau kita akan lulus dalam
ujian Nasional dan meyakinkan bahwa kita akan diterima di universitas
terbaiki seantero jagad.
Dan seiring berjalannya waktu
kehidupan, kita menemukan kalau seorang teman yang baik adalah teman
yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik, merangkul kita ketika
kita menghadapi masalah yang menakutkan, membantu kita bertahan
menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil keuntungan dari kita,
menegur ketika kita melalaikan sesuatu, mengingatkan ketika kita lupa,
membantu meningkatkan percaya diri kita, menolong kita untuk menjadi
seseorang yang lebih baik, dan terlebih lagi... menerima diri kita apa
adanya..
tulisan ini hanyalah intuisi bodoh ku semata,, so jangan diambil pusing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar